Beranda | Artikel
Keutamaan Shaf Pertama
Kamis, 30 Desember 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim

Keutamaan Shaf Pertama adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 24 Jumadil Awal 1443 H / 28 Desember 2021 M.

Bab Keutamaan Shaf Pertama

Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala berkata:

باب فضلِ الصفِّ الأوَّلِ والأمرِ بإتمامِ الصفوفِ الأُولِ، وتسويِتها، والتراصِّ فِيهَا

“Bab tentang keutamaan shalat di shaf yang pertama, dan perintah untuk menyempurnakan shaf-shaf yang pertama serta meluruskan dan merapatkannya.”

Jadi memang pada dasarnya shalat kaum muslimin adalah shalat dengan shaf yang rapat dan lurus. Ini yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada kita.

Dari Jabir bin Samurah Radhiyallahu ‘Anhuma, beliau berkata: “Pernah suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar dari rumahnya menuju ke masjid. Lalu beliau bersabda:

أَلا تَصُفُّونَ كَمَا تُصُفُّ الملائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا؟

“Tidakkah kalian mau untuk bershaf sebagaimana para malaikat berdiri bershaf-shaf di sisi Tuhan mereka?”

Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, dan bagaimanakah para malaikat itu membuat shaf di sisi Tuhannya?” Maka kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

يُتِمُّونَ الصُّفوفَ الأُولَ، ويَتَراصُّونَ في الصفِّ

“Mereka menyempurnakan/memenuhi shaf-shaf yang pertama dan mereka merapat di dalam bershaf.” (HR. Muslim)

Di dalam hadits ini Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahukan kepada kita tentang shaf-shaf para malaikat. Yang mana shaf-shaf mereka adalah shaf yang sangat rapat dan sempurna tanpa ada yang bolong-bolong.

Ini adalah berita dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang para malaikat yang mereka pun bershaf-shaf di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rapatnya shaf itu juga mencerminkan kepada kaum mukminin bahwa mereka menghadap Tuhan yang satu, Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka satu aqidah, mereka bermakmum kepada seorang imam yang sama. Maka ini gambaran kaum muslimin agar selalu menjaga tentang keutuhan dan  persaudaraan dengan tepat ada Amar ma’ruf nahi munkar.

Jadi ketika kita mengatakan “Tidak boleh terpecah belah”, bukan berarti kemudian tidak ada Amar ma’ruf nahi munkar. Kemungkaran-kemungkaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin tetap harus diingatkan. Hal ini supaya kita tetap menjaga hubungan, ukhuwah dan persaudaraan tersebut.

Seorang muslim menginginkan satu kebaikan bagi saudaranya sebagaimana dia menginginkan kebaikan itu untuk dirinya. Jadi yang mendorong seseorang untuk memerintahkan kepada yang baik dan mencegah dari yang munkar, ini dalam rangka mewujudkan cinta kepada saudaranya. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai suatu kebaikan untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai kebaikan itu untuk dirinya.” (HR. Bukhari)

Lihat juga: Hadits Arbain Ke 13 – Hadits Tentang Cinta Dan Kesempurnaan Iman

Ini yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka kaum muslimin akan tetap utuh selama masih saling menasehati dalam kebenaran dan menasehati dalam kesabaran.

Keutamaan adzan dan shaf pertama

Menit ke- Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala berkata:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, beliau berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لوْ يعلَمُ الناسُ مَا في النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ، ثُم لَمْ يجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاسْتَهمُوا

“Seandainya manusia mengetahui apa yang ada (berupa ganjaran/pahala/kebaikan) dalam hal berkaitan dengan mengumandangkan adzan dan shaf yang pertama kemudian mereka tidak mendapatkan shaf yang pertama itu kecuali dengan mereka mengundi, maka mereka akan melakukan hal tersebut.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dalam hadits yang lain, dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

خَيْرُ صُفوفِ الرِّجالِ أَوَّلُهَا، وشرُّها آخِرُهَا وخيْرُ صُفوفِ النِّسَاءِ آخِرُها، وَشرُّهَا أَوَّلُهَا

“Sebaik-baik shaf kaum laki-laki adalah yang pertama, dan yang paling buruk adalah shaf terakhir. Dan sebaik-baik shafnya para wanita adalah yang paling belakang, dan yang paling jelek adalah yang pertama dari shaf wanita.” (HR. Muslim)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51242-keutamaan-shaf-pertama/